Kamis, 27 Maret 2014

ASAL MUASAL RAKYAT BESEMAH






SUKU – SUKU TANAH BESEMAH
1. Jarai
1. Marga SULS
2. Marga SMAS
3. Marga STRS

2. Pagar Alam
1. Marga SBS
2. Marga SMAS
3. Marga SEMIDANG SUKU

3. Kota Agung
1. Marga SULS
2. Marga SBS
3. Marga Penjalang Suku

4. Tanjung Sakti
1. PUMU
2. PUMI




PATIAN PUYANG NJADIKA JAGAD

Negakkah Ganti Nga Tungguan
Janji nunggu kate betaruh
Jangan ndak lemak dik bemule
Sembak wi pengarang rakit  Timbul tenggelam same-same
Awak pandak ndak ngentam pagu
Berangkekalah pedang   Siangilah jalan kayek
Utang mbayar  Piutang tanggapi
Ye kecik peralah ye  besak nurut   ye tue ngipat
Bedil buluh umpan kenidai  Namun nak nimbak gajah besak
Kecik besak tue mude same meghase
Melawan jangan ngalau  Takut jangan belaghi
Seghepat mbali’I sukat  Seghincung mbali’I tabung
Seghepat seghendi
Ndepat mbalik   Rame beghage
 Bekelaway bemuanay   seanak bujang   seanak gadis
Apit juray tunggal  juray  Apit dusun apit rurah
Seruguk sekurung kampung  Sejagad sebale raye
Negakkah ganti nga tungguan
Lughus tali  belindar papan
Se ati se rupuk an   Sepincang sepejalanan
Ndak iluk empung gi undak  lambat diurung ka becerai
Nde ughang nde ughang   Nde dighi  nde dighi
Serasan sekundang  Seghase sepenanggungan
Kecik besak  lanang betine   Iluk karuk same meghase
Pacak ulak di ula’i   Pacak jangan dijangani



ASAL MUASAL RAKYAT BESEMAH 

          Menurut sejarahnya ada beberapa versi yang menyatakan asal muasal sejarah keberadaan kepuyangan di Tanah Besemah,namun pada dasarnya ada persamaan dari beberapa cerita tersebut yaitu bahwa Kepuyangan di Tanah Besemah berasal dari seorang yang bernama Atung Bungsu. Ada yang menyatakan bahwa Atung Bungsu adalah seorang Wali Tua yang berasal dari Arab,adapula yang mengatakan bahwa Atung Bungsu berasal dari Palembang yang tidak mau tunduk pada Kesultanan Palembang Darusalamdan ahirnya mengasingkan diri kepedalaman yaitu di Tanah Besemah.
          Adapula versi lain yang menyatakan bahwa Atung Bungsu berasal dari Kerajaan Majapahit dan dia pergi berkelana mencari tumbuh-tumbuhan untuk obat obatan dan ahirnya tiba di Tanah Besemah yang ketika itu di Tanah Besemah belum ada penduduknya. Kemudian Kerajaan Majapahit tersebut mengalami keruntuhan dan Atung Bungsu-pun pergi ke Tanah Besemah bersama saudara perempuannya yang bernama Sindang Biduk yang dalam waktu tidak begitu lama telah menjadi istri penguasa Kesultanan Palembang Darusalam.
          Ketika Atung Bungsu tiba di Tanah Besemah untuk yang keduakalinya di Tanah Besemah tersebut telah ada penghuninya yang datang secara bergelombang dan berturut-turut suku-suku yang tidak diketahui asal usulnya. Suku-suku tersebut adalah Jeme Kam KamJeme Nik dan Jeme Nuk yang berperawakan tinggi besar hidung mancung, dan kulit putih kemerahan. Jeme Ducung,berperawakan kecil,pendek tetapi lincah. Jeme Aking,berperawakan tinggi besar,kekar,kulitnya merah keputihan dan berpendirian keras.Jeme Rebakau,berperawakan sedangJeme Sebakas, berperawakan seperti orang sekarang. Jeme Rejang dan Jeme Berige,juga berperawakan seperti orang sekarang.
          Menurut cerita rakyat Besemah, ketika Atung Bungsu datang ke Tanah Besemah pada saat itu tempat ini telah didiami oleh suku Rejang dan suku Berige. Atung Bungsu pernah bersumpah dengan pemimpin Suku Rejang yang bernama Ratu Rambut Selakeyang masing-masing merasa berhak atas Tanah Besemah,dan dari sumpah itu pula ahirnya Ratu Rambut Selake mengakui bahwa Atung Bungsu-lah yang lebih berhak atas Tanah Besemah.
          Dari garis keturunan Atung Bungsu yang tersebar di Tanah Besemah maka terbentuklah empat Marga,yaitu :
1. Marga Sumbay Besak (Dusun Petani)
2. Marga Sumbay Ulu Lurah (Dusun Sawah Batuan,Keban Agung)
3. Marga Sumbay Tanjung Ghaye (Dusun Nanjungan,Impit Bukit)
4. Magra Sumbay Mangku Anum (Dusun Gunung Mesir)
          Selain itu juga masyarakat Besemah mengenal dua sumbay lagi yaitu :
1. Sumbay Penjalang
2. Sumbay Semidang
Istilah inilah yang dikenal dengan sebutan Lapik Empat Merdike Due, istilah ini adalah system pemerintahan yang dianut oleh para Pimpinan Sumbay/suku zaman dahulu yang ketika itu ada enam orang Kepala Suku yang sangat terkenal karena kepemimpinannya yang sangat bijak dan mengutamakan kepentingan umum. Keempat Sumbay diatas disebutLapik Empat bertugas mencari segala permasalahan yang terjadi di Tanah Besemah untuk dibawah kepertemuan dan dimusyawarakan pada pimpinan Sumbay Penjalang dan Sumbay Semidang yang disebut Merdike Due karena mereka lebih matang dan dianggap lebih  tua berarti lebih berpengalaman.



SILSILAH PUYANG NJADIKA JAGAD BESEMAH

          Menurut sejarahnya bahwa Kepuyangan Besemah bersal dari Ratu Susuhuan (Raja Kerajaan Majapahit) beranak 8 orang, 2 diantaranya adalah Atung Bungsu dan Putri Sindang Biduk.
Atung Bungsu pergi ke Tanah Besemah dan menikahi seorang putri dari Benua Keling yang bernama Kenantan Buih. Kata ‘besemah’ itu konon katanya berawal dari ketika Kenantan Buih mencuci beras di sungai dan tanpa sengaja ‘bakul’ tempat mencuci berasnya dimasuki ikan semah dan semenjak itu tanah tersebut dikenal dengan Besemah.
         Dari perkawinannya dengan Kenantan Buih,Atung Bungsu mempunyai 2 orang anak yaitu Puyang Diwate atau Bujang Jawe dan Riye Rekian. Puyang Diwate mempunyai anak bernama Indra Sakti kemudian keturunannya Indra Julukas,keturunannyaMandulike. Mandulike mempunyai 5 orang anak yaitu :
1. Sake Semenung
2. Sake Sepadi
3. Sake Seratus
4. Sake Seketi
5. Sake Seribu

  Puyang Sake Sepadi beranakan Puyang Singe Bekurung,keturunannya adalahPuyang Pedane. Keturunan Puyang Pedane adalah Puyang Tanjung LematangKonon kabarnya Puyang Tanjung Lematang merupakan tonggak sejarah kepuyangan masyarakat Besemah yang beranakan 3 orang diantaranya  :
1. Puyang Riye Lisi  (Puyang ini pindah ke Kikim dan menjadikan Merege Penjalang)
2. Puyang Riye Ugian  (Puyang ini juga menjadikan Merege Penjalang di Besemah
    Libagh)
3. Puyang Riye Lasam  (Puyang ini menjadikan Sumbay Ulu Lurah)

Puyang Riye Lasam mempunyai 3 orang anak yitu :
1. Puyang Riye Aras,mempunyai 5 orang anak :
    1. Puyang Pasatam, keturunannya Patih Senggilur (suami Puyang Beringin)
    2. Puyang Riye Sengadun
    3. Puyang Riye Beraim
    4. Puyang Kunduran
    5. Puyang Betirang

2. Puyang Raje Nyawe
    Puyang ini membawa anak cucunya pindah ke Tanah Semende (Fajar Bulan)  
    Kemudian kembali lagi ke Paraudipe dan ada pula yang pergi ke Kisam.
    Puyang ini tidak begitu jelas keturunannya karena hidupnya yang suka berpindah-
    pindah yakni dari Tanah Semende – Paraudipe – Kisam.

3. Puyang Rabu Samad
    Puyang ini mempunyai 7 orang anak yaitu :
    1. Malim Terbumi    ( Tanjung Menang )
    2. Malim Mutar    ( Mulak )
    3. Malim Gagap    ( Muko-Muko Bengkulu )
    4. Rie Menentang Jage Raye    ( OKU )
    5. Malim Ye    ( Tanjung Dalam )
    6. Malim Mambaran     ( Tanjung Dalam )
    7. Puyang Tungkuk

inilaah sedikit slsilsh sejarah suku BESEMAH pagaralam., semoga bermanaafaat.